MATERI BERITA

22:20
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita. Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.
Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal yang terjadi sudah lama.
  1. Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh.
  2. Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh pada kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.
  3. Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar
  4. Pertentangan/ konflik.
  5. Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya
  6. Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.
  7. Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.
  8. Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa. Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.
  9. Humor.
Unsur Berita
Inilah kriteria berita atau unsur-unsur nilai berita yang sekarang dipakai dalam memilih berita. Unsur-unsur tersebut adalah:
1. Aktualitas, bagi surat kabar semakin actual berita-beritanya, artinya semakin baru peristiwanya terjadi, semakin tinggi nilai beritanya.
2. Kedekatan (Proximity), Peristiwa yang mengandung unsure kedekatan dengan pembaca akan menarik perhatian.
3. Keterkenalan (Prominence), kejadian yang menyangkut tokoh terkenal akan menarik perhatian pembaca.
4. Dampak (Consequence), Pentingnya mengukur luasnya dampak dari suatu peristiwa, peristiwa yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat. Contoh kenaikan BBM.
5. Human Interest, bahwa dalam berita human interest terkandung unsur yang menarik empati, simpati atau menggugah perasaan khalayak yang membacanya.
(Kusumaningrat, 2005:61-64) 
Sifat Berita
Ada beberapa sifat berita yang layak dikatakan menjadi sebuah berita, dan sifat berita tersebut adalah :
1. Akurat yaitu benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam sudut pandang pemberitaan yang dicapai oleh penyajian detail-detaik fakta dan oleh tekanan yang diberikan oleh fakta-faktanya.
2. Lengkap, Adil dan berimbang yaitu bahwa seorang wartawan haruslah melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi. Dengan terlalu banyak atau terlalu sedikit memberikan tekanan, dengan menyisipkan fakta-fakta yang tidak relevan atau dengan menghilangkan fakta-fakta yang seharusnya ada disana, pembaca mungkin mendapat kesan yang palsu.
3. Objektif yaitu berita yang dibuat itu selaras dengan kenyataan, tidak berat sebelah dan bebas dari prasangka.
4. Ringkas dan jelas yaitu tulisan berita harus tidak banyak menggunakan kata-kata, harus langsung dan padu.
5. Hangat yaitu Kata news sendiri itu menunjukann adanya unsure waktu, yaitu new, apa yang baru, yaitu lawan dari lama, berarti berita memang selalu baru, selalu hangat. (Kusumaningrat, 2005;48-57)
Macam-macam Berita
Sekarang marilah kita tinjau satu persatu macam berita menurut soal atau masalah yang dicakupnya secara lebih jauh.
1. Berita Politik dan Kenegaraan
Secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan rakyat, karena itu setiap orang akan tertarik dengan berita politik.
2. Berita Ekonomi
Tidak hanya politik yang mempengaruhi kita, akan tetapi juga masalah ekonomi secara langsung memberikan akibat-akibatnya.
3. Berita Olah Raga
Pemberitaan Olah Raga mencapai puncaknya pada saat-saat diadakannya pesta olah raga, baik nasional, regional maupun internasional.
4. Berita Ilmiah
Pembaca tertarik untuk membaca berita-berita mengenai kemajuan dalam lapangan ilmu pengetahuan, yang kini lazim disebutkan berilmiah.
Kualitas berita tentu harus memenuhi kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego jangan’ (di luar kepala) buat seorang jurnalis. Selain syarat tersebut, sebenarya ada juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu persyaratan bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan ‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena bentuknya memang mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.
Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger
5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya.
Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.
Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita, karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita, tinggal menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi media dengan penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat space halaman.
Previous
Next Post »
0 Komentar